Kisah  perjalanan Arif Suyono meniti karir sebagai pesepakbola  profesional  tidak mulus-mulus saja. Pada satu waktu, supersub timnas  Indonesia di  Piala AFF 2010 itu bahkan harus mendapatkan sepatu  sepakbola hasil  berutang. Peristiwa tersebut terjadi sekitar sepuluh  tahun lalu, saat  Arif masih berusia 16 tahun. Ketika itu pemuda  kelahiran Batu, Malang,  tersebut hendak ikut seleksi masuk ke dalam tim  Piala Gubernur.

Arif Suyono, perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil
Yang  menjadi masalah, alumni SMU Islam Batu tersebut tidak lagi  memiliki  sepatu sepakbola yang layak pakai. Sepatu yang ia miliki saat  itu,  sebuah sepatu pemberian teman sekolahnya, sudah koyak. Kegelisahan   gelandang Sriwijaya FC itu tak luput dari perhatian keluarga besarnya.   Ningsih, kakak kedua Arif, pun akhirnya nekat berutang sepatubola dengan   harga Rp 150 ribu demi sang adik.
“Kami  kasihan lihat dia, bingung untuk dapat sepatu, kemudian kami  sepakat  mengutangkan di sebuah toko sepatu yang saya kenal,” cerita  Ningsih  sembari meneteskan air mata. Melihat kakaknya membawa sepatu  baru, Arif  muda tak ayal langsung berlinangan air mata. “Kemudian dia  berangkat  dengan menangis. Kami sekeluarga tiap malam menggelar salat  untuk  mendoakan dia saat itu. Agar bisa jadi orang sukses,” tutur  Ningsih.
Faktor  ekonomi memang menjadi salah satu kendala dalam perjalanan  Arif  menimba ilmu sepakbola. Tak jarang ia sampai harus menunggu hasil  upah  sang ayah sebagai buruh di pasar, sebelum berangkat latihan. “Kalau  mau  minta ongkos berangkat, kami kakak-kakaknya harus meminta uang  kepada  bapak, dengan mendatangi ke pasar,” ungkap Ningsih.
Untungnya  Arif yang kelahiran 3 Januari 1984 tersebut memang dapat  limpahan  dukungan tanpa henti dari keluarga besarnya. Impian pemain yang   dibesarkan bersama 12 saudaranya itu selalu ditempatkan sebagai   prioritas keluarganya. “Tujuan kami saat itu Arif biar jadi orang sukses   dan mampu membantu keluarga. Karena kami 12 bersaudara dengan orangtua   hanya kerja serabutan,” ujar Ningsih yang tiada hentinya meneteskan  air  mata.
Saat  ini Arif sudah sukses, tapi ia tidak lupa kalau apa yang ia  peroleh  saat ini tidak lepas dari peran keluarga. Maka keluarga besarnya  pun  pun ikut menikmati hasilnya. Melalui kucuran dana Arif, bisnis  keluarga  dibangun melalui usaha kripik.
sumber http://ruanghati.com/2010/12/30/kisah-sejati-ngutang-demi-sepatu-antarkan-arif-suyono-sukses-ke-timnas/ 
 Posted in:  

1 komentar:
selamat buat Arif...semoga kabar baik selalu menyertai Agus dalam berkarir....dan semoga Tuhan selalu mencurahkan rejeki kepada Arif dan keluarganya...
salam damai dari ambon
Posting Komentar
Tuliskan NAMA (nick name) untuk memudahkan merespon komentar yang anda tuliskan, tanpa menyertakan NAMA, kemungkinan besar tidak akan direspon.
Komentar yang bersifat kasar, menghina, atau pun mengejek tidak akan di terima.
jadi tolong berikanlah komentar yang sopan dan baik demi kenyamanan kita bersama.