Sejak tahun 2004 lalu, Nurdin Halid akrab dengan masalah hukum. Masuk  bui, keluar bui, bukanlah hal yang aneh baginya.
Pada 16 Juli 2004, ketua umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) periode   2004-2009 ini ditahan sebagai tersangka kasus penyelundupan gula impor   ilegal 73 ribu ton. Nurdin kemudian juga ditahan atas dugaan korupsi   dalam distribusi minyak goreng Koperasi Distribusi Indonesia (KDI).
Hampir   setahun kemudian (16/6/05), dia dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan   tersebut oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Jaksa tidak terima  dan  mengajukan kasasi ke MA. Baru pada 13 Agustus 2007, MA menyatakan  Nurdin  bersalah dan divonis 2 tahun penjara.Nurdin kemudian dituntut 10 tahun penjara dalam kasus gula impor ilegal   56 ton dengan kerugian negara Rp 3,4 miliar pada September 2005. Namun   dakwaan ditolak majelis hakim Pengadilan Jakarta Utara pada 15 Desember   2005 karena BAP perkaranya dinilai cacat hukum.
Selain kasus tersebut, Nurdin juga terlibat kasus pelanggaran kepabeanan   impor beras dari Vietnam dan divonis penjara 2 tahun 6 bulan oleh   Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Agustus 2005. Dia pun mendekam di   Rutan Salemba.
Tanggal 17 Agustus 2006 ia dibebaskan setelah mendapatkan remisi dari   pemerintah bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia [sumber   www.detik.com]
Dalam dunia sepakbola, ini daftar 10 dosa Nurdin Halid :
1. Menggunakan politik uang saat bersaing menjadi Ketua Umum PSSI pada November 2003 dengan Soemaryoto dan Jacob Nuwawea.
2. Mengubah format kompetisi dari satu wilayah menjadi dua wilayah   dengan memberikan promosi gratis kepada 10 tim yakni Persegi Gianyar,   Persiba Balikpapan, Persmin Minahasa, Persekabpas Pasuruan, Persema   Malang, Persijap Jepara, Petrokimia Putra Gresik, PSPS Pekanbaru, Pelita   Jaya, dan Deltras Sidoarjo.
3. Terindikasi jual beli trofi sejak musim 2003 lantaran juara yang   tampil punya kepentingan politik karena ketua atau manajer klub yang   bersangkutan akan bertarung di Pilkada. Persik Kediri (2003), Persebaya   Surabaya (2004), Persipura Jayapura (2006), Persik Kediri (2006),   Sriwijaya FC Palembang (2007), Persipura Jayapura (2008/2009).
4. Jebloknya prestasi timnas. Tiga kali gagal ke semifinal SEA Games   yakni tahun 2003, 2007, dan 2009. Tahun 2005 lolos ke semifinal, tapi   PSSI ketika itu dipimpin Pjs Agusman Effendi (karena Nurdindi penjara).   Terakhir 2010 mengajak timnas pelesiran politik sehingga tak bisa   konsentrasi dalam final piala AFF 2010.
5. Membohongi FIFA dengan menggelar Munaslub di Makassar pada tahun 2008 untuk memperpanjang masa jabatannya.
6. Tak jelasnya laporan keuangan terutama dana Goal Project dari FIFA yang diberikan setiap tahunnya.
7. Banyak terjadi suap dan makelar pertandingan. Bahkan, banyak yang   melibatkan petinggi PSSI lainnya seperti Kaharudinsyah dan Togar Manahan   Nero.
8. Tak punya kekuatan untuk melobi pihak kepolisian sehingga sejumlah   pertandingan sering tidak mendapatkan izin atau digelar tanpa penonton.
9. Satu-satunya Ketua Umum PSSI dalam sejarah yang memimpin organisasi dari balik jeruji besi.
10. Terlalu banyak intervensi terhadap keputusan-keputusan Komdis   sebagai alat lobi untuk kepentingan pribadi dan menjaga posisinya   sebagai Ketua Umum.
source: http://seopintar.blogspot.com/2010/12/inilah-10-kesalahan-fatal-nurdin-halid.html 
 Posted in:  

0 komentar:
Posting Komentar
Tuliskan NAMA (nick name) untuk memudahkan merespon komentar yang anda tuliskan, tanpa menyertakan NAMA, kemungkinan besar tidak akan direspon.
Komentar yang bersifat kasar, menghina, atau pun mengejek tidak akan di terima.
jadi tolong berikanlah komentar yang sopan dan baik demi kenyamanan kita bersama.